LaptopMasbi.com | Kisah Abu Thalhah – Banyak sekali kisah mistis di luar jangkauan akal pikiran manusia terkait dengan bagaimana Allah SWT membuktikan kebesarannya kepada umat-Nya. Hal ini tertuang dalam kisah Abu Thalhah yang menjadi bagian dari sahabat Nabi.
Kisah Abu Thalhah: Keajaiban yang sulit diterima nalar
Disebutkan bahwa Abu Talhah merupakan seorang yang sangat rajin berpuasa sekalipun dalam kondisi berjihad. Perilaku semacam ini sudah sepatutnya menjadi teladan bagi umat muslim untuk selalu meningkatkan ketakwaan sekaligus keimanan agar senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah dan tetap istiqomah untuk selalu menjalankan perintahnya.
Terkait dengan kisah Abu Thalhah, dilansir dari sebuah buku yang ditulis oleh Dr Abdurrahman Ra’fat Al Basya dengan judul Sahabat-Sahabat Mulia Nabi, disebutkan bahwa jangka hidup Abu Talhah terbilang cukup lama.
Bahkan, beliau masih bertahan untuk berjihadi di jalan Allah setelah kematian Nabi Muhammad SAW selama 30 tahun lamanya. Tentu saja hal ini menjadi keistimewaan tersendiri untuk bisa hidup lebih lama dibandingkan usia Nabi Muhammad SAW saat itu.
Dalam kesehariannya, seperti yang disebutkan dalam kisah Abu Thalhah, beliau akan selalu menjalankan ibadah puasa kecuali di beberapa hari yang memang dilarang untuk berpuasa. Pastinya sebagai orang biasa Anda bisa membayangkan betapa besarnya ketawakwaan sosok Abu Talhah yang selalu ingin menjalankan syariat agama Islam dengan selalu berbuat baik untuk keberkahan di dunia dan akhirat.
Alkisah menyebutkan bahwa beberapa anak dari Abu Talhah juga sempat melarang ayahnya untuk berjihad di saat usianya sudah sangat tua. Mereka berdalih ingin menggantikan ayahnya untuk pergi berperang.
Namun, dengan semangat Abu Thalhah mengatakan bahwa dirinya akan tetap berangkat meskipun dalam keadaan berat ataupun ringan. Beliau juga percaya bahwa pergi jihad tidak dibatasi oleh umur, sehingga atas pemahaman seperti inilah kemudian dia bersikeras untuk tetap pergi jihad.
Hingga pada akhirnya, Abu Thalhah yang sedang pergi berjihad harus ditakdirkan untuk meninggal dunia di atas sebuah perahu yang ditumpanginya. Para sahabat yang pergi bersama berusaha mencari sebuah pulau untuk menguburkan jasadnya.
Namun, hingga 7 hari berselang, mereka tidak menemukan pulau. Menakjubkannya, jasad Abu Thalhah yang saat itu ditutupi dengan kain masih terlihat utuh dengan kondisi layaknya orang yang sedang tertidur.
Subhanallah…..
Dari kisah Abu Thalhah, sepatutnya kita bisa mengambil teladan untuk senantiasa menjalankan perintah Allah sekalipun dalam keadaan yang benar-benar sulit.