Kendala Pembelajaran Daring – Selama pandemi berlangsung, banyak hal yang terdampak, termasuk di bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajar sekarang dilakukan secara daring atau tidak bertatap muka secara langsung. Adapun metode pembelajaran ini ternyata tidak menguntungkan semua siswa. Ada banyak kendala pembelajaran daring yang tak hanya dirasakan oleh anak namun juga orangtua.
Kendala Pembelajaran Daring yang Sering Terjadi
Metode pembelajaran daring memang menjadi solusi kala pandemi seperti ini. namun perlu diketahui ternyata ada beberapa kendala pembelajaran daring yang sering terjadi. Dan yang sangat disayangkan, mayoritas kendala ini menimpa keluarga menengah kebawah, terkhusus mereka yang berada di daerah pinggiran.
Berikut beberapa kendala pembelajaran daring yang perlu diketahui:
Tidak punya handphone
Tidak semua siswa di seluruh Indonesia memiliki perangkat elektronik yang digunakan untuk belajar. Banyak dari mereka yang tidak memiliki handphone lantaran masalah ekonomi, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan mereka jadi kesulitan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh seperti sekarang ini.
Tidak punya kuota
Kendala pembelajaran daring yang satu ini cukup sering ditemui. Siswa memang memiliki handphone, tapi kuotanya terbatas. Mau membeli kuota pun tidak murah, karena ada hal lain yang harus lebih diprioritaskan seperti makan sehari-hari dan kebutuhan lainnya.
Di beberapa daerah, harga kuota yang tidak murah membuat siswa membeli kuota yang terbatas padahal pembelajaran daring membutuhkan kuota yang cukup besar agar dapat berjalan efektif.
Masalah pada jaringan
Ada pula siswa yang memiliki kuota dan handphone yang mendukung untuk melakukan pembelajaran secara daring, namun jaringan di wilayahnya cukup buruk sehingga tidak bisa lancar mengikuti kelas daring. Beberapa siswa sampai harus ke puncak dekat rumahnya, meskipun tetap saja sinyal tidak maksimal. Hal ini juga membuat belajar menjadi tidak efektif.
Sering putusnya aliran listrik
Dengan putusnya listrik, otomatis jaringan internet pun juga mati sehingga dapat mengganggu aktivitas pembelajaran yang dilakukan secara daring.
Meskipun handphone mendukung, kuota tidak terbatas, dan jaringan bagus tetap saja pembelajaran tetap tidak lancar jika listrik sering putus.
Demikianlah kendala pembelajaran daring yang paling sering dialami oleh para siswa terutama mereka yang tinggal di daerah pelosok. Meskipun pembelajaran daring memang kurang efektif, namun tetap harus dilakukan karena kondisi pandemi di Indonesia yang belum kunjung membaik.